Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia dalam rangka memperingati hari ulang tahun k3-77 tahun menggelar kuliah umum kebijakan politik luar negeri Indonesia secara serentak di 37 Provinsi Indonesia disekitar 60 sampai 70 kampus di Indonesia.
Kegiatan kuliah umum berlangsung pada Jumat (19/8) secara luring pada masing-masing Universitas yang dihadiri oleh perwakilan Kemlu RI. Untuk Universitas Musamus dihadiri oleh Staf ahli bidang hubungan antarlembaga Kemlu, Muhsin Syihab beserta rombongan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Unmus, Maria V.I Herdjiono dalam sambutan mewakili rektor menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kemlu RI yang telah meminta Unmus menjadi tuan rumah pelaksanaan acara kuliah umum. Ini merupkan kebutuhan agar dapat menambah wawasan mahasiswa tentang Kemlu atau hal-hal yang terkait dengan hubungan luar negeri. “saya harapkan pada perkuliahan hari ini kita, para mahasiswa itu menyadari bagaimana peran Indonesia di lingkup luar negeri, di dunia internasional, bagaimana peran daerah di dunia internasional dan khususnya kita sendiri masing-masing bagaimana peran kita dan apa yang harus kita siapkan untuk mengghadapi kondisi dunia internasional, jelasnya”.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam arahannya yang disampaikan secara daring mengatakan bahwa “Untuk pertama kalinya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kementerian Luar Negeri ke-77. Para Direktur Jenderal, para staf ahli, direktur-direktur Kementerian Luar Negeri berada di seluruh provinsi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, di saat yang sama untuk bersilaturahmi sekaligus memberikan kuliah umum mengenai politik luar negeri Indonesia,”
“Rekan-rekan, ibu, bapak yang saya hormati. 2 hari yang lalu, bangsa Indonesia baru saja merayakan Hari Kemerdekaan ke-77. Peringatan Hari Kemerdekaan merupakan moment refleksi, sekaligus moment untuk memperteguh komitmen kebangsaan kita semua. Di peringatan ini, akan baik jika dapat melihat kondisi dunia saat ini, tantangan yang akan kita hadapi bersama dan bagaimana posisi Indonesia di tengah dunia, dan apa yang dapat kita lakukan agar Indonesia tetap menjadi bangsa yang terhormat dan bermartabat,” sambungnya.
Dilanjutkan bahwa “ditengah dunia yang semakin sulit ini, tentu kita tidak dapat berdiam diri. Indonesia harus berkontribusi aktif sebagai bagian dari solusi. Saya ingin meminjam bahasa Bapak Presiden pada saat menyampaikan pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus lalu ; Indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global. Sekali lagi ingin saya ulangi pidato Bapak Presiden yang antara lain menyampaikan Indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global”.
Kuliah umum dengan tema Indonesia dan Dinamika Dunia ini dibawakan oleh duta besar Muhsin Syihab. “Pada tahun 2045 Indonesia akan merayakan ulang tahun emas yaitu 100 tahun kemerdekaan RI. Pada tahun itu Indonesia diproyeksikan menjadi negara ekonomi terbesar ke empat di dunia dengan bonus demografi usia produktif pada tahun 2045 64% dari 297 juta jiwa dan adek-adek yang ada diruangan ini adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki usia produktif. Apakah kita akan produktif untuk bangsa dan negara ini jawabannya ada dihati kita masing-masing, ungkapnya”.
Adek-adek perlu ketahui bahwa saat ini Jepang mengalami agen society. Jepang yang dulu kita anggap sangat maju mereka saat ini menghadapi situasi yang tidak ringan karena banyak penduduknya berada diusia lanjut dan itu cukup membebani negara. Pada tahun 2045 sebaliknya Indonesia memiliki penduduk dengan usia yang sdangat produktif dan diharapkan dengan skill yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia justru Indonesia dpat menjadi salah satu negara yang prodiktif dan maju, lanjut Muhsin”. Mengenai prinsip politik luar negeri Indonesia, Muhsin Syihab menegaskan bahwa melalui politik bebas aktif kita bebas untuk melakukan hubungan dengan siapapun dan aktif berkontribusi dalam menciptkan perdamaian dunia tanpa harus dan tidak akan pernah tergantung atupun berpihak kepada siapapun.
Diselal-sela acara kuliah umum juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis jendela diplomasi berupa bantuan buku diplomasi dari Kemlu RI kepada perpustakaan Universitas Musamus yang diserahkan langsung oleh duta besar Muhsin Syihab dan diterima oleh Warek 1 Unmus serta didampingi oleh Kepala UPT. Perpustakaan Unmus, Samuel Waas. Kemlu akan membuka pojok buka pada perpustakaan Unmus sehingga akan menambah banyak referensi mengenai Kemlu pada perpustakaan Unmus.
Acara kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 2 Unmus, Dekan Hukum dan Dekan Fisip serta dosen Fakultas Hukum dan dosen FISIP, Kepala Biro, Kepala UPT. Perpustakaan serta mahasiswa Fakultas Hukum dan FISIP Unmus. Turut hadir pula rombongan Kemlu RI. Acara ini disiarkan live pada kanal youtube Universitas Musamus.
Penulis : P. Herwawan